A. Sistem Berkas
1.
Pengertian
Berkas
Berkas(file) adalah kumpulan sejumlah komponen yang bertipe data sama, yang
jumlahnya tidak tertentu. Banyaknya data dalam berkas dapat ditambah jika
diperlukan. Dalam
pascal berkas menyediakan data yang nantinya akan digunakan
oleh
suatu program.
Berkas dapat
berupa disk file yang
media penyimpanannya
berupa cakram magnetis, kartu plong, dan sejenisnya atau berupa piranti logika yang
sering digunakan.
Satu aspek penting dari berkas adalah bahwa data yang ada didalam berkas
bisa
digunakan
oleh sembarang program
yang tipe datanya
disesuaikan dengan
kebutuhan. Berkas tersusun dari sejumlah rekaman dimana masing-masing rekaman tersusun atas sejumlah medan.
2.
Istilahilah-Istilah
Dasar Yang Digunakan Dalam Berkas :
1. Data
: Representasi dari fakta yang dimodelkan dalam bentuk gambar, kata, angka,
huruf dan lain sebagainya
2. Elemen
data : salah
satu nilai tunggal dengan satu petunjuk nama dan deskripsi karakteristik
seperti tipe ( Char, nomor, kode ) dan panjang karakter atau digit.
3. Item Data : Referensi nama dan himpunan
karekteristik elemen-elemen data yang menggambarkan suatu attribute, atau
tempat menyimpan setiap attribute dari sebuah entitas.
4. Entitas : ekumpulan Objek yang terbatas /
terdefinisikan yang mempunyai karakteristik sama dan bisa di bedakan dari
lainnya. Objek dapat berupa barang, orang, tempat atau suatu kejadian. Contoh :
entitas mobil, mahasiswa, nilai ujian dll.
5. Attribut : Deskripsi data yang bisa
mengidentifikasikan entitas. Seluruh attribute harus cukup untuk menyatakan
identitas objek atau dengan kata lain kumpulan attribute dari setiap entitas
dapat mengidentifikasikan keunikan suatu individu. Contoh : entitas mobil
terdiri dari attribute no polisi, no registrasi, jenis mobil, tahun pembuatan,
bahan bakar yang digunakan, dll.
6. Field : Lokasi penyimpanan untuk salah
satu elemen data, atau seuatu elemen yang memiliki attribute dan harga dan
merupakan unit informasi terkecil yang bisa diakses.
7. Record
: Lokasi penyimpanan yang terbuat dari rangkaian field yang berisi
elemen-elemen data yang menggambarkan beberapa entitas.
8. File : Sekumpulan record dari tipe
tunggal yang berisi elemen-elemen data yang menggambarkan himpunan sentita.
9. Akses Data : Satu cara dimana suatu program mengakses
secara fisik record-record dalam file penyimpanan.
3.
Attribut Pada Berkas
Berkas diberi nama untuk kenyamanan bagi pengguna dan
untuk acuan bagi data yang terkandung di dalamnya. Nama berkas biasanya berupa
string atau karakter. Beberapa system membedakan penggunaan huruf besar dan
kecil dalam penamaan sebuah berkas, sementara system yang lain menganggap kedua
hal di atas sama. Ketika berkas diberi nama, maka berkas tersebut akan menjadi
madiri terhadap proses, pengguna bahkan system yang membuatnya.
Atribut berkas terdiri dari nama,
type, lokasi, ukuran, dan proteksi.
Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna; informasi ini
biasanya disimpan untuk :
a. Pembuatan berkas
b. Modifikasi terakhir yang dilakukan pada berkas,
dan
c. Penggunaan terakhir berkas.
Data tersebut dapat berguna untuk proteksi, keamanan dan monitoring
penggunaan dari berkas. Informasi tentang seluruh berkas disimpan dalam
struktur direktori yang terdapat pada penyimpanan sekunder. Direktori, seperti
berkas, harus bersifat non-volatile, sehingga keduanya harus disimpan pada
sebuah device dan baru dibawa bagian per-bagian ke memori pada saat dibutuhkan
4. Operasi Pada Berkas
Sebuah berkas adalah jenis data abstrak. Untuk
mendefinisikan berkas secara tepat, perlu melihat operasi yang dapat dilakukan
pada berkas tersebut. Sistem operasi menyediakan system calls untuk membuat,
membaca, menulis, mencari, menghapus dan sebagainya.
Berikut dapat kita lihat apa yang harus dilakukan system
operasi pada keenam operasi dasar pada berkas.
1. Membuat sebuah berkas
Ada dua cara dalam membuat berkas. Pertama, tempat baru
di dalam system berkas harus di alokasikan untuk berkas yang akan dibuat.
Kedua, sebuah direktori harus mempersiapkan tempat untuk berkas baru, kemudian
direktori tersebut akan mencatat nama berkas dan lokasinya pada sistem berkas.
2. Menulis pada sebuah berkas
Untuk menulis pada berkas, kita menggunakan system call
beserta nama berkas yang akan ditulisi dan informasi apa yang akan ditulis pada
berkas. Ketika diberi nama berkas, system mencari ke direktori untuk
mendapatkan lokasi berkas. Sistem juga harus menyimpan penunjuk tulis pada
berkas dimana penulisan berikut akan ditempatkan. Penunjuk tulis harus
diperbaharui setiap terjadi penulisan pada berkas.
3. Membaca sebuah berkas
Untuk dapat membaca sebuah berkas, dapat menggunakan
system call beserta nama berkas di blok memori mana berkas berikutnya
diletakkan. Direktori mencari berkas yang akan dibaca dan system menyimpan
penunjuk baca pada berkas dimana pembacaan berikutnya akan terjadi. Ketika
pembacaan dimulai, penunjuk harus diperbaharui. Sehingga secara umum, suatu
berkas ketika sedang dibaca atau ditulis, kebanyakan system hanya mempunyai
satu penunjuk, baca dan tulis menggunakan penunjuk yang sama, hal ini menghemat
tempat dan mengurangi kompleksitas system.
4. Menempatkan kembali sebuah berkas
Direktori yang bertugas untuk mencari berkas yang
bersesuaian dan mengembalikan lokasi berkas pada saat itu. Menempatkan berkas
tidak perlu melibatkan proses I/O. Operasi ini sering disebut pencarian berkas.
5. Menghapus sebuah berkas.
Untuk menghapus berkas, perlu dicari berkas tersebut di
dalam direktori. Setelah ditemukan dapat dibebaskan tempat yang dipakai berkas
tersebut (sehingga dapat digunakan oleh berkas lain) dan menghapus tempatnya di
direktori.
6. Memendekkan berkas.
Ada suatu keadaan dimana pengguna menginginkan atribut
dari berkas tetap sama tetapi ingin menghapus isi dari berkas tersebut. Fungsi
ini mengizinkan semua atribut tetap sama tetapi panjang berkas menjadi nol, hal
ini lebih baik daripada memaksa pengguna untuk menghapus berkas dan membuatnya
lagi.
Beberapa informasi yang terkait dengan pembukaan berkas,
yaitu :
1. Penunjuk berkas
Pada system yang tidak mengikutkan batas berkas sebagai
bagian dari system call baca dan tulis, system tersebut harus mengikuti posisi
dimana terakhir proses baca dan tulis sebagai penunjuk. Penunjuk ini unik untuk
setiap operasi pada berkas, maka dari itu harus disimpan terpisah dari atribut
berkas yang ada pada disk.
2. Penghitung berkas yang terbuka.
Setelah berkas ditutup, system harus mengosongkan kembali
table berkas yang dibuka yang digunakan oleh berkas tadi atau tempat di table
akan habis. Karena mungkin ada beberapa proses yang membuka berkas secara
bersamaan dan system harus menunggu sampai berkas tersebut ditutup sebelum
mengosongkan tempatnya di table. Penghitung ini mencatat banyaknya berkas yang
telah dibuka dan ditutup dan menjadi nol ketika yang terakhir membaca berkas
menutup berkas tersebut barulah system dapat mengosongkan tempatnya di table.
3. Lokasi berkas pada disk.
Kebanyakan operasi pada berkas memerlukan system untuk
mengubah data yang ada pada berkas. Informasi mengenai lokasi berka spada disk
disimpan di memori agar menghindari banyak pembacaan pada disk untuk setiap
operasi.
B.
Sistem
Akses
1.
Pengertian
Sistem Akses
Sistem Akses adalah system pengorganisasian,
pengelolaan dan penyimpanan data pada alat penyimpanan eksternal dengan
organisasi file tertentu. Pada system berkas dan akses penyimpanan data
dilakukan secara fisik.
Teknik
yang digunakan untuk menggambarkan dan menyimpan record pada file disebut organisasi file.
Pengersipan dan akses adalah : Cara untuk membentuk suatu
arsip / file dan cara pencarian record-recordnya kembali
Secara lebih spesifik pengersipan dan akses berhubungan
dengan :
1.
Insert
: Menyisipkan data baru atau tambahan ke dalam tumpukan data lama.
2.
Update
: mengubah data lama dengan data baru, perubahan ini bisa sebagian atau
keseluruhan
3. Reorganisasi : penyusunan kembali
record-record dari suatu file.
Bentuk atau representasi dari data ada 2 yaitu :
1. Data Logik (Data rancangan), yaitu
data yang hanya baru menjadi sebuah rencana data di level konseptual. Misalnya
penggambaran data dengan metode E-R, model objek, model semantic, dan
lain-lain.
2. Data Fisik, yaitu data yang sudah
jadi, data yang merupakan hasil terakhir dari data logic yang biasanya disimpan
dalam media penyimpanan.
Klasifikasi Data dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Data tetap, yaitu data yang tidak
mengalami perubahan-perubahan, bersifat tetap dan biasanya dalam melakukan
perubahan membutuhkan waktu yang lama.
2. Data tidak tetap, yaitu data yang
mengalami perubahan secara rutin dan sukar untuk diprediksi karena sifatnya
yang berubah-ubah.
3. Data yang bertambah menurut waktu.
2.
Model
Akses
Ada 3 model akses yang mungkin oleh sebuah program terhadap
file, yaitu
1. Input
File : File yang hanya dapat dibaca dengan program
Ø Transaction file merupakan input
file untuk meng-update program.
Ø Program file dari source code
merupakan input file untuk program compiler
2. Output
File : File yang
hanya dapat ditulis oleh sebuah program / file yang dibuat dengan program
Ø Report file merupakan output dari
program yang meng-update master file
Ø Program file yang berupa object code
merupakan output file dari program compiler
3.
Input/Output File : File yang dapat dibaca dari dan
ditulis ke selama eksekusi program
C.
Organisasi File
1. Pengertian
organisasi file
Organisasi File adalah suatu teknik atau cara yang
digunakan untuk menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file.
Ada 5 teknik dasar organisasi file, yaitu :
1. Organisasi File Sequential
Merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan
kumpulan record-record dalam sebuah berkas. Dalam organisasi berkas sequential,
pada waktu record ini dibuat, record-record direkam secara berurutan. Contoh :
Lagu yang ada dikaset.
2. Organisasi File Relative
Suatu
berkas yang mengidentifikasikan record dengan key yang diperlukan.
Record tidak perlu tersortir secara fisik menurut nilai
key.
3. Organisasi berkas relatif
paling sering digunakan dalam proses
interaktif.Tidak perlu mengakses record secara berurutan (consecutive).
Sebaiknya disimpan dalam Direct Access Storage Device (DASD) seperti magnetic
disk/drum. Contoh : Lagu yang ada pada CD (Compact Disk)
4. Indexed Sequential
Merupakan
salah satu cara yang efektif untuk mengorganisasi kumpulan record-record yang
membutuhkan akses record secara sequential maupun secara individu berdasarkan
nilai key. Contoh : Mencari arti kata dalam kamus.
5. Multi – Key
Merupakan
organisasi yang dapat mempunyai sebuah file yang di akses dengan banyak cara.
Contoh : Sistem perbankan yang memiliki banyak pemakai.
Secara umum kelima teknik dasar tersebut berbeda dalam cara pengaksesannya,
yaitu; :
1. Direct Access merupakan suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa
mengakses seluruh record yang ada. Contoh : Magnetic Disk.
2. Sequential Access merupakan suatu cara pengaksesan record, yang didahului
pengaksesan record-record di depannya. Contoh : Magnetic Tape.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pemilihan
organisasi file
1. Karakteristik dari media penyimpanan yang digunakan
2. Volume dan frekuensi dari transaksi yang diproses
3. Respontime yang diperlukan
Cara memilih organisasi file tidak terlepas dari 2 aspek
utama, yaitu :
Menurut Model penggunaannya ada 2
cara :
Ø Batch; Suatu proses yang dilakukan secara group atau
kelompok.
Ø Interactive; Suatu proses yang dilakukan secara satu
persatu, yaitu record demi record.
Menurut model oprasi
file ada 4 cara
:
Ø Creation
Membuat struktur file lebih dahulu, menentukan banyak record baru, kemudian record-record dimuat ke dalam file tersebut.Membuat file dengan cara merekam record demi record.
Membuat struktur file lebih dahulu, menentukan banyak record baru, kemudian record-record dimuat ke dalam file tersebut.Membuat file dengan cara merekam record demi record.
Ø Update
Untuk menjaga agar file tetap up to date.Contoh: Insert / Add, Modification, Deletion.
Untuk menjaga agar file tetap up to date.Contoh: Insert / Add, Modification, Deletion.
Ø Retrieval
Pengaksesan sebuah file dengan tujuan untuk mendapatkan informasi.Inquiry: Volume data rendah, model proses interactive.Report Generation: Volume data tinggi, model proses batch.File Retrieval terbagi 2, yaitu : Comprehensive Retrieval mendapatkan informasi dari semua record dalam sebuah file dan Selective Retrieval mendapatkan informasi dari record-record tertentu berdasarkan persyaratan tertentu.
Pengaksesan sebuah file dengan tujuan untuk mendapatkan informasi.Inquiry: Volume data rendah, model proses interactive.Report Generation: Volume data tinggi, model proses batch.File Retrieval terbagi 2, yaitu : Comprehensive Retrieval mendapatkan informasi dari semua record dalam sebuah file dan Selective Retrieval mendapatkan informasi dari record-record tertentu berdasarkan persyaratan tertentu.
Ø Maintenance
Perubahan
yang dibuat terhadap file dengan tujuan memperbaiki penampilan program dalam
mengakses file tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar