KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan
kekuatan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Prinsip
kerja dan arsitektur Circuit Switching, Packet Switching, Massage Switching,
Point-To-Point-Protocol (PPP), X.25 Protokol, Frame Relay, dan Asynchronus
Transfer Mode (ATM)”
tepat
pada waktunya.
Melalui
kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang
tepat.
Penulis menyadari bahwa dalam
menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Makassar,23 mei 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR
ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan
Masalah........................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Circuit Switching, Packet Switching
dan Massage Switching.................... 6
1.
Circuit
Switching................................................................................... 6
a.
Prinsip
Kerja Circuit Switching................................................. 6
b.
Arsitektur
Circuit Switching...................................................... 6
2.
Packet
Switching................................................................................... 7
a.
Prinsip
Kerja Packet Switching................................................. 7
b.
Arsitektur
Packet Switching...................................................... 7
3.
Massage
Switching................................................................................ 8
a. Prinsip Kerja Massage Switching.............................................. 8
b. Arsitektur Massage Switching................................................... 8
B. Point-To-Point-Protocol (PPP).................................................................... 8
a.
Prinsip
Kerja Point-To-Point-Protocol (PPP)................................... 8
b.
Arsitektur
Point-To-Point-Protocol (PPP)....................................... 9
C. X.25 Protokol.............................................................................................. 9
a. Prinsip Kerja X.25 Protokol............................................................. 9
b. Arsitektur X.25 Protokol............................................................... 10
D. Frame Relay.............................................................................................. 11
a.
Prinsip
Kerja Frame Relay............................................................. 11
b.
Arsitektur
Frame Relay................................................................. 11
E. Asynchronus
Transfer Mode (ATM)......................................................... 12
a.
Prinsip
Kerja Asynchronus
Transfer Mode (ATM)....................... 12
b.
Arsitektur
Asynchronus
Transfer Mode (ATM)........................... 12
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 13
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................... 14
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
WAN(Wide Area Network) merupakan jaringan yang mencakup rea yang sangat
luas yang menjangkau batas provinsi bahkan sampai negara yang ada dibelahan
bumi bahkan menacakup benua.
Seperti LAN(Local Area Network),dalam sebuah WAN terdapat sejumlah
perangkat yang melewatkan aliran informasi data.Penggabungan perangkat akan menciptakan
infrastruktur WAN.Perangkat-perangkat antara lain yaitu Router,Switch
ATM,Communication Server,Wireless,antenna.
Semua perangkat tersebut akan mendukung kinerja jaringan berbasis
WAN.Tanpa adanya perangkat-perangkat pendukung tersebut tentu jaringan tidak
akan bekerja dengan maksimal.Pada hal berbasis WAN merupakan jaringan yang
berbasis luas,yang digunakan untuk berkomunikasi dari berbagai dunia,jadi
perangkat tersebut harus perangkat yang memiliki standard yang memenuhi,yaitu
harus perangkat yang berkualitas tinggi.
B.
Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
prinsip kerja dan arsitktur circuit switching, packet switching, dan massage
switching?
b. Bagaimana
prinsip kerja dan arsitktur Point-to-point-protocol (PPP)?
c. Bagaimana
prinsip kerja dan arsitktur X.25 protocol?
d. Bagaimana
prinsip kerja dan arsitktur Frame relay?
e. Bagaimana
prinsip kerja dan arsitktur Asynchronus Transfer Mode (ATM)?
C.
Tujuan
a. Agar
dapat mengertahui prinsip kerja dan arsitktur circuit switching, packet
switching, dan massage switching.
b. Agar
dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Point-to-point-protocol (PPP).
c. Agar
dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur X.25 protocol.
d. Agar
dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Frame relay.
e. Agar
dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Asynchronus Transfer Mode (ATM).
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Circuit
Switching, Packet Switching, dan Message Switching
1.
Circuit
Switching
a. Prinsip
Kerja Circuit Switching
Circuit
switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur
yang tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit
yang dedicated, yang dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah
kanal atau sirkuit yang dedicated tidak bisa dilalui oleh pengguna (user) lain.
Artinya sirkuit ini hanya bisa digunakan oleh user tertentu saja dan user
tersebut akan menggunakan jalur yang tetap. Adapun prinsip kerja dari circuit
switching adalah:
Ø
Pembangunan Sirkuit : Sebelum terjadi komunikasi antara
transmitter dan receiver, terlebih dahulu membangun suatu jaringan sirkuit yang
akan dilewati data yang akan dikirimkan dari transmitter (pengirim) ke receiver
(penerima).
Ø
Transfer Data : Setelah sirkuit terbangun, maka agar
data bisa sampai ke receiver harus dilakukan transfer data dari transmitter ke
receiver. Data yang dikirim akan dilewatkan di sirkuit yang sudah dibangun
sebelumnya.
Ø
Diskoneksi Sirkuit : Receiver akan mengirimkan konfirmasi
ke sirkuit transmitter bahwa data sudah diterima agar koneksi dapat diakhiri.
b. Arsitektur Circuit Switching
2. Packet Switching
1. Prinsip
Kerja Packet Switching
packet
switching dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang bisa berubah-ubah. Hal
yang ditekankan pada packet switching adalah ukuran dari data yang
dipecah-pecah menjadi beberapa bagian agar memudahkan dalam pengiriman suatu
paket data. Adapun prinsip kerja dari packet switching adalah:
- Saat transmitter menerima paket data dari sumber, paket data tersebut kemudian akan dipecah-pecah terlebih dahulu sebelum ditransmisikan, sehingga paket data tersebut akan terpecah menjadi beberapa bagian paket data dengan ukuran yang kecil-kecil. Kemudian paket-paket data tersebut diberi nomor urut sesuai susunan data yang di terima dari sumber.
- Setelah itu paket-paket data di transmisikan ke receiver melewati jaringan sirkuit yang ditentukan oleh router, sehingga sirkuit yang akan dilewati akan berbeda-beda sesuai yang dikehendaki oleh router.
- Setelah paket-paket data yang ditransmisikan telah sampai di receiver lengkap, kemudian receiver menyusun ulang paket-paket data tersebut sesuai dengan nomor urutnya.
2.
Arsitektur
Packet Switching
3.
Message
Switching
1. Prinsip
Kerja Message Switching
Message Switching merupakan tipe store and
forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang
jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu connection ke devices
berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete, connection
akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut.
Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari
message switching, ketika kita menekan button send, sistem kita akam
mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail server akan mengurut
kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail server
tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server
tersebut akan mengirim message tersebut ke penerima dengan proses yang sama.
2.
Arsitektur Message Switching
B.
POINT-TO-POINT-PROTOCOL (PPP)
1.
Prinsip
Kerja Point-to-point-protocol (ppp)
Cara Kerja PPP atau
Point to Point protocol mengikuti sistem notifikasi alamat dan menggunakan
alamat IP kerja dial up klien dan IP address. PPP menyediakan dua metode
otentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol yang menggunakan password
untuk mengotentikasi atau Challenge Handshake Authentication Protocol yang
menggunakan handshake server dengan dial up sebagai otentikasi. PPP
memungkinkan berbagai jenis protokol berfungsi pada platform dan pada link yang
sama. PPP juga selain itu memeriksa link yang dibentuk oleh protokol
termasuk yang disebut dengan fasilitas link level echo yang memeriksa jika link
beroperasi dengan benar.
2. Arsitektur
Point-to-point-protocol
C. X.25 PROTOCOL
1.
Prinsip Kerja X.25 Protocol
Penggunaan protokol
pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah darimodel
referensi OSI. Terdapat tiga protokolyang biasa digunakan pada implementasiX.25
yaitu:
a.
Packet-Layer Protocol (PLP )
b.
Link Access Procedure, Balanced (LAPB)
c.
Serta beberapa standar elektronik dari interface layer fisik
seperti EIA/TIA-232, EIA/TIA-449, EIA-530, dan G.703.
Ø Layer-Layer Pada X.25
Protokol X.25 terbagi menjadi 3 layer,
yaitu
a. Layer
1 Physical Layer bekerja dengan elektrisatau sinyal. Didalamnya
termasuk beberapa standar elektronik seperti isV.35 , RS232 and
X.21.
b. Layer
2 Data Link Layer, pada X.25diimplementasikan ISO HDLC standar yang
disebut Link Access ProcedureBalanced (LAPB) dan menyediakanlink yang bebas
error antara dua node yang secara fisik terkoneksi. Error iniakan dicek dan
dikoreksi pada tiap hop pada network.Fasilitas inilah yangmembuat X.25
handal, dan cocok untuk link yang noisy, cenderung punya banyak
error.
c. Layer
3 Network Layer yang mengatur komunikasi end-to-end antar deviceDTE. Layer
ini mengurus set-up danmemutus koneksi serta fungsi routingdan juga
multiplexing.
Virtual
Circuit X.25 Sebuah virtual circuit adalah koneksi logical yang dibuat
untuk menjamin konektivitas antara dua network device. Sebuah virtual
circuit menandai sebuah path logical dua arah dari sebuah DTE ke device
lain dalam sebuah jaringan X.25. X.25 membuat beberapa user DTE pada
jaringan X.25 untuk berkomunikasidengan beberapa DTE lain secara simultan. Hal
ini dimungkinkan karena X.25mempunyai circuit logical tadi.Secara fisik,
koneksi ini dapatmelalui berapa pun node seperti DCE dan PSE. Beberapa virtual
circuit bisa disatukan (multiplexing) menjadi sebuah koneksi
fisik tunggal. Kemudian koneksi ini bisa dipecahlagi di tempat tujuan,
untuk kemudian menyampaikan data pada tujuan masing-masing.
2.
Arsitektur X.25 Protocol
D. FRAME RELAY
1. Prinsip
Kerja Frame Relay
a.
Aliran data pada dasarnya pengarahannya
berbasis pada header yang memuat DLCI, yang mendeskripsikan tujuan frame-nya.
Jika jaringan mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang
disebabkan oleh kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan
membuang frame tersebut.
b.
Frame Relay membutuhkan jaringan dengan
laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk mencapai kinerja yang baik.
Jaringannya tidak mempunyai kemampuan untuk mengoreksi kesalahan, maka Frame
Relay tergantung pada protokol-protokol pada lapisan yang lebih tinggi di dalam
piranti-piranti pengguna yang memiliki kecerdasan untuk memulihkannya dengan
mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang.
c.
Pemulihan kesalahan oleh
protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan andal,
adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut penundaan pemrosesan dan lebarpita.
Maka mau tidak mau jaringannya harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.
2. Arsitektur
Frame Relay
E. ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)
1. Prinsip Kerja Asynchronus transfeer mode (ATM)
Prinsip kerja ATM(Asynchronus transfeer mode) adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan kembali berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam format sel berukuran 53 byte melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut dinamakan statistical multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload (berisi informasi) dan 5 byte header (berisi alamat dan routing).
2. Arsitektur Asynchronus transfeer mode (ATM)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Circuit switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit yang dedicated, yang dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah kanal atau sirkuit yang dedicated tidak bisa dilalui oleh pengguna (user) lain.
2. packet switching dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang bisa berubah-ubah.
3. Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data.
4. Cara Kerja PPP atau Point to Point protocol mengikuti sistem notifikasi alamat dan menggunakan alamat IP kerja dial up klien dan IP address.
5. Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah darimodel referensi OSI.
6. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.
7. Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header). Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap.
DAFTAR PUSTAKA
IRHAM,2013,PERBEDAAN PRINSIP KERJA,http://irham93.blogspot.com/2013/06/perbedaan-prinsip-kerja-packet.html,diakses
pada tanggal,23-MEI-2014
Wwww.google,,arsitektur circuit switching &
client=firefox,https://www.google.com/search?q=arsitektur+circuit+switching&client=firefox-,diakses
pada tanggal, 23-MEI-2014
http://en.wikipedia.org/wiki/X.25,diakses
pada tanggal, 23-MEI-2014
Tugas
Makalah
MK.Komdat
jarkom
Prinsip kerja dan arsitektur Circuit
Switching, Packet Switching, Massage Switching, Point-To-Point-Protocol (PPP),
X.25 Protokol, Frame Relay, dan Asynchronus Transfer
Mode (ATM)
Disusun Oleh :
FITRAH HANDAYANI
122504023
S1
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK
ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan
kekuatan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Prinsip
kerja dan arsitektur Circuit Switching, Packet Switching, Massage Switching,
Point-To-Point-Protocol (PPP), X.25 Protokol, Frame Relay, dan Asynchronus
Transfer Mode (ATM)”
tepat
pada waktunya.
Melalui
kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang
tepat.
Penulis menyadari bahwa dalam
menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Makassar,23 mei 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR
ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan
Masalah........................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Circuit Switching, Packet Switching
dan Massage Switching.................... 6
1.
Circuit
Switching................................................................................... 6
a.
Prinsip
Kerja Circuit Switching................................................. 6
b.
Arsitektur
Circuit Switching...................................................... 6
2.
Packet
Switching................................................................................... 7
a.
Prinsip
Kerja Packet Switching................................................. 7
b.
Arsitektur
Packet Switching...................................................... 7
3.
Massage
Switching................................................................................ 8
a. Prinsip Kerja Massage Switching.............................................. 8
b. Arsitektur Massage Switching................................................... 8
B. Point-To-Point-Protocol (PPP).................................................................... 8
a.
Prinsip
Kerja Point-To-Point-Protocol (PPP)................................... 8
b.
Arsitektur
Point-To-Point-Protocol (PPP)....................................... 9
C. X.25 Protokol.............................................................................................. 9
a. Prinsip Kerja X.25 Protokol............................................................. 9
b. Arsitektur X.25 Protokol............................................................... 10
D. Frame Relay.............................................................................................. 11
a.
Prinsip
Kerja Frame Relay............................................................. 11
b.
Arsitektur
Frame Relay................................................................. 11
E. Asynchronus
Transfer Mode (ATM)......................................................... 12
a.
Prinsip
Kerja Asynchronus
Transfer Mode (ATM)....................... 12
b.
Arsitektur
Asynchronus
Transfer Mode (ATM)........................... 12
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 13
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................... 14
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
WAN(Wide Area Network) merupakan jaringan yang mencakup rea yang sangat
luas yang menjangkau batas provinsi bahkan sampai negara yang ada dibelahan
bumi bahkan menacakup benua.
Seperti LAN(Local Area Network),dalam sebuah WAN terdapat sejumlah
perangkat yang melewatkan aliran informasi data.Penggabungan perangkat akan menciptakan
infrastruktur WAN.Perangkat-perangkat antara lain yaitu Router,Switch
ATM,Communication Server,Wireless,antenna.
Semua perangkat tersebut akan mendukung kinerja jaringan berbasis
WAN.Tanpa adanya perangkat-perangkat pendukung tersebut tentu jaringan tidak
akan bekerja dengan maksimal.Pada hal berbasis WAN merupakan jaringan yang
berbasis luas,yang digunakan untuk berkomunikasi dari berbagai dunia,jadi
perangkat tersebut harus perangkat yang memiliki standard yang memenuhi,yaitu
harus perangkat yang berkualitas tinggi.
B.
Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
prinsip kerja dan arsitktur circuit switching, packet switching, dan massage
switching?
b. Bagaimana
prinsip kerja dan arsitktur Point-to-point-protocol (PPP)?
c. Bagaimana
prinsip kerja dan arsitktur X.25 protocol?
d. Bagaimana
prinsip kerja dan arsitktur Frame relay?
e. Bagaimana
prinsip kerja dan arsitktur Asynchronus Transfer Mode (ATM)?
C.
Tujuan
a. Agar
dapat mengertahui prinsip kerja dan arsitktur circuit switching, packet
switching, dan massage switching.
b. Agar
dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Point-to-point-protocol (PPP).
c. Agar
dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur X.25 protocol.
d. Agar
dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Frame relay.
e. Agar
dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Asynchronus Transfer Mode (ATM).
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Circuit
Switching, Packet Switching, dan Message Switching
1.
Circuit
Switching
a. Prinsip
Kerja Circuit Switching
Circuit
switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur
yang tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit
yang dedicated, yang dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah
kanal atau sirkuit yang dedicated tidak bisa dilalui oleh pengguna (user) lain.
Artinya sirkuit ini hanya bisa digunakan oleh user tertentu saja dan user
tersebut akan menggunakan jalur yang tetap. Adapun prinsip kerja dari circuit
switching adalah:
Ø
Pembangunan Sirkuit : Sebelum terjadi komunikasi antara
transmitter dan receiver, terlebih dahulu membangun suatu jaringan sirkuit yang
akan dilewati data yang akan dikirimkan dari transmitter (pengirim) ke receiver
(penerima).
Ø
Transfer Data : Setelah sirkuit terbangun, maka agar
data bisa sampai ke receiver harus dilakukan transfer data dari transmitter ke
receiver. Data yang dikirim akan dilewatkan di sirkuit yang sudah dibangun
sebelumnya.
Ø
Diskoneksi Sirkuit : Receiver akan mengirimkan konfirmasi
ke sirkuit transmitter bahwa data sudah diterima agar koneksi dapat diakhiri.
b. Arsitektur Circuit Switching
2. Packet Switching
1. Prinsip
Kerja Packet Switching
packet
switching dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang bisa berubah-ubah. Hal
yang ditekankan pada packet switching adalah ukuran dari data yang
dipecah-pecah menjadi beberapa bagian agar memudahkan dalam pengiriman suatu
paket data. Adapun prinsip kerja dari packet switching adalah:
- Saat transmitter menerima paket data dari sumber, paket data tersebut kemudian akan dipecah-pecah terlebih dahulu sebelum ditransmisikan, sehingga paket data tersebut akan terpecah menjadi beberapa bagian paket data dengan ukuran yang kecil-kecil. Kemudian paket-paket data tersebut diberi nomor urut sesuai susunan data yang di terima dari sumber.
- Setelah itu paket-paket data di transmisikan ke receiver melewati jaringan sirkuit yang ditentukan oleh router, sehingga sirkuit yang akan dilewati akan berbeda-beda sesuai yang dikehendaki oleh router.
- Setelah paket-paket data yang ditransmisikan telah sampai di receiver lengkap, kemudian receiver menyusun ulang paket-paket data tersebut sesuai dengan nomor urutnya.
2.
Arsitektur
Packet Switching
3.
Message
Switching
1. Prinsip
Kerja Message Switching
Message Switching merupakan tipe store and
forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang
jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu connection ke devices
berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete, connection
akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut.
Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari
message switching, ketika kita menekan button send, sistem kita akam
mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail server akan mengurut
kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail server
tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server
tersebut akan mengirim message tersebut ke penerima dengan proses yang sama.
2.
Arsitektur Message Switching
B.
POINT-TO-POINT-PROTOCOL (PPP)
1.
Prinsip
Kerja Point-to-point-protocol (ppp)
Cara Kerja PPP atau
Point to Point protocol mengikuti sistem notifikasi alamat dan menggunakan
alamat IP kerja dial up klien dan IP address. PPP menyediakan dua metode
otentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol yang menggunakan password
untuk mengotentikasi atau Challenge Handshake Authentication Protocol yang
menggunakan handshake server dengan dial up sebagai otentikasi. PPP
memungkinkan berbagai jenis protokol berfungsi pada platform dan pada link yang
sama. PPP juga selain itu memeriksa link yang dibentuk oleh protokol
termasuk yang disebut dengan fasilitas link level echo yang memeriksa jika link
beroperasi dengan benar.
2. Arsitektur
Point-to-point-protocol
C. X.25 PROTOCOL
1.
Prinsip Kerja X.25 Protocol
Penggunaan protokol
pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah darimodel
referensi OSI. Terdapat tiga protokolyang biasa digunakan pada implementasiX.25
yaitu:
a.
Packet-Layer Protocol (PLP )
b.
Link Access Procedure, Balanced (LAPB)
c.
Serta beberapa standar elektronik dari interface layer fisik
seperti EIA/TIA-232, EIA/TIA-449, EIA-530, dan G.703.
Ø Layer-Layer Pada X.25
Protokol X.25 terbagi menjadi 3 layer,
yaitu
a. Layer
1 Physical Layer bekerja dengan elektrisatau sinyal. Didalamnya
termasuk beberapa standar elektronik seperti isV.35 , RS232 and
X.21.
b. Layer
2 Data Link Layer, pada X.25diimplementasikan ISO HDLC standar yang
disebut Link Access ProcedureBalanced (LAPB) dan menyediakanlink yang bebas
error antara dua node yang secara fisik terkoneksi. Error iniakan dicek dan
dikoreksi pada tiap hop pada network.Fasilitas inilah yangmembuat X.25
handal, dan cocok untuk link yang noisy, cenderung punya banyak
error.
c. Layer
3 Network Layer yang mengatur komunikasi end-to-end antar deviceDTE. Layer
ini mengurus set-up danmemutus koneksi serta fungsi routingdan juga
multiplexing.
Virtual
Circuit X.25 Sebuah virtual circuit adalah koneksi logical yang dibuat
untuk menjamin konektivitas antara dua network device. Sebuah virtual
circuit menandai sebuah path logical dua arah dari sebuah DTE ke device
lain dalam sebuah jaringan X.25. X.25 membuat beberapa user DTE pada
jaringan X.25 untuk berkomunikasidengan beberapa DTE lain secara simultan. Hal
ini dimungkinkan karena X.25mempunyai circuit logical tadi.Secara fisik,
koneksi ini dapatmelalui berapa pun node seperti DCE dan PSE. Beberapa virtual
circuit bisa disatukan (multiplexing) menjadi sebuah koneksi
fisik tunggal. Kemudian koneksi ini bisa dipecahlagi di tempat tujuan,
untuk kemudian menyampaikan data pada tujuan masing-masing.
2.
Arsitektur X.25 Protocol
D. FRAME RELAY
1. Prinsip
Kerja Frame Relay
a.
Aliran data pada dasarnya pengarahannya
berbasis pada header yang memuat DLCI, yang mendeskripsikan tujuan frame-nya.
Jika jaringan mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang
disebabkan oleh kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan
membuang frame tersebut.
b.
Frame Relay membutuhkan jaringan dengan
laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk mencapai kinerja yang baik.
Jaringannya tidak mempunyai kemampuan untuk mengoreksi kesalahan, maka Frame
Relay tergantung pada protokol-protokol pada lapisan yang lebih tinggi di dalam
piranti-piranti pengguna yang memiliki kecerdasan untuk memulihkannya dengan
mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang.
c.
Pemulihan kesalahan oleh
protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan andal,
adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut penundaan pemrosesan dan lebarpita.
Maka mau tidak mau jaringannya harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.
2. Arsitektur
Frame Relay
E. ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)
1. Prinsip Kerja Asynchronus transfeer mode (ATM)
Prinsip kerja ATM(Asynchronus transfeer mode) adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan kembali berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam format sel berukuran 53 byte melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut dinamakan statistical multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload (berisi informasi) dan 5 byte header (berisi alamat dan routing).
2. Arsitektur Asynchronus transfeer mode (ATM)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Circuit switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit yang dedicated, yang dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah kanal atau sirkuit yang dedicated tidak bisa dilalui oleh pengguna (user) lain.
2. packet switching dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang bisa berubah-ubah.
3. Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data.
4. Cara Kerja PPP atau Point to Point protocol mengikuti sistem notifikasi alamat dan menggunakan alamat IP kerja dial up klien dan IP address.
5. Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah darimodel referensi OSI.
6. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.
7. Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header). Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap.
DAFTAR PUSTAKA
IRHAM,2013,PERBEDAAN PRINSIP KERJA,http://irham93.blogspot.com/2013/06/perbedaan-prinsip-kerja-packet.html,diakses
pada tanggal,23-MEI-2014
Wwww.google,,arsitektur circuit switching &
client=firefox,https://www.google.com/search?q=arsitektur+circuit+switching&client=firefox-,diakses
pada tanggal, 23-MEI-2014
http://en.wikipedia.org/wiki/X.25,diakses
pada tanggal, 23-MEI-2014
Tugas
Makalah
MK.Komdat
jarkom
Prinsip kerja dan arsitektur Circuit
Switching, Packet Switching, Massage Switching, Point-To-Point-Protocol (PPP),
X.25 Protokol, Frame Relay, dan Asynchronus Transfer
Mode (ATM)
Disusun Oleh :
FITRAH HANDAYANI
122504023
S1
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK
ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan
kekuatan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Prinsip
kerja dan arsitektur Circuit Switching, Packet Switching, Massage Switching,
Point-To-Point-Protocol (PPP), X.25 Protokol, Frame Relay, dan Asynchronus
Transfer Mode (ATM)”
tepat
pada waktunya.
Melalui
kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang
tepat.
Penulis menyadari bahwa dalam
menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Makassar,23 mei 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR
ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan
Masalah........................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Circuit Switching, Packet Switching
dan Massage Switching.................... 6
1.
Circuit
Switching................................................................................... 6
a.
Prinsip
Kerja Circuit Switching................................................. 6
b.
Arsitektur
Circuit Switching...................................................... 6
2.
Packet
Switching................................................................................... 7
a.
Prinsip
Kerja Packet Switching................................................. 7
b.
Arsitektur
Packet Switching...................................................... 7
3.
Massage
Switching................................................................................ 8
a. Prinsip Kerja Massage Switching.............................................. 8
b. Arsitektur Massage Switching................................................... 8
B. Point-To-Point-Protocol (PPP).................................................................... 8
a.
Prinsip
Kerja Point-To-Point-Protocol (PPP)................................... 8
b.
Arsitektur
Point-To-Point-Protocol (PPP)....................................... 9
C. X.25 Protokol.............................................................................................. 9
a. Prinsip Kerja X.25 Protokol............................................................. 9
b. Arsitektur X.25 Protokol............................................................... 10
D. Frame Relay.............................................................................................. 11
a.
Prinsip
Kerja Frame Relay............................................................. 11
b.
Arsitektur
Frame Relay................................................................. 11
E. Asynchronus
Transfer Mode (ATM)......................................................... 12
a.
Prinsip
Kerja Asynchronus
Transfer Mode (ATM)....................... 12
b.
Arsitektur
Asynchronus
Transfer Mode (ATM)........................... 12
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 13
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................... 14
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
WAN(Wide Area Network) merupakan jaringan yang mencakup rea yang sangat
luas yang menjangkau batas provinsi bahkan sampai negara yang ada dibelahan
bumi bahkan menacakup benua.
Seperti LAN(Local Area Network),dalam sebuah WAN terdapat sejumlah
perangkat yang melewatkan aliran informasi data.Penggabungan perangkat akan menciptakan
infrastruktur WAN.Perangkat-perangkat antara lain yaitu Router,Switch
ATM,Communication Server,Wireless,antenna.
Semua perangkat tersebut akan mendukung kinerja jaringan berbasis
WAN.Tanpa adanya perangkat-perangkat pendukung tersebut tentu jaringan tidak
akan bekerja dengan maksimal.Pada hal berbasis WAN merupakan jaringan yang
berbasis luas,yang digunakan untuk berkomunikasi dari berbagai dunia,jadi
perangkat tersebut harus perangkat yang memiliki standard yang memenuhi,yaitu
harus perangkat yang berkualitas tinggi.
B.
Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
prinsip kerja dan arsitktur circuit switching, packet switching, dan massage
switching?
b. Bagaimana
prinsip kerja dan arsitktur Point-to-point-protocol (PPP)?
c. Bagaimana
prinsip kerja dan arsitktur X.25 protocol?
d. Bagaimana
prinsip kerja dan arsitktur Frame relay?
e. Bagaimana
prinsip kerja dan arsitktur Asynchronus Transfer Mode (ATM)?
C.
Tujuan
a. Agar
dapat mengertahui prinsip kerja dan arsitktur circuit switching, packet
switching, dan massage switching.
b. Agar
dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Point-to-point-protocol (PPP).
c. Agar
dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur X.25 protocol.
d. Agar
dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Frame relay.
e. Agar
dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Asynchronus Transfer Mode (ATM).
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Circuit
Switching, Packet Switching, dan Message Switching
1.
Circuit
Switching
a. Prinsip
Kerja Circuit Switching
Circuit
switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur
yang tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit
yang dedicated, yang dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah
kanal atau sirkuit yang dedicated tidak bisa dilalui oleh pengguna (user) lain.
Artinya sirkuit ini hanya bisa digunakan oleh user tertentu saja dan user
tersebut akan menggunakan jalur yang tetap. Adapun prinsip kerja dari circuit
switching adalah:
Ø
Pembangunan Sirkuit : Sebelum terjadi komunikasi antara
transmitter dan receiver, terlebih dahulu membangun suatu jaringan sirkuit yang
akan dilewati data yang akan dikirimkan dari transmitter (pengirim) ke receiver
(penerima).
Ø
Transfer Data : Setelah sirkuit terbangun, maka agar
data bisa sampai ke receiver harus dilakukan transfer data dari transmitter ke
receiver. Data yang dikirim akan dilewatkan di sirkuit yang sudah dibangun
sebelumnya.
Ø
Diskoneksi Sirkuit : Receiver akan mengirimkan konfirmasi
ke sirkuit transmitter bahwa data sudah diterima agar koneksi dapat diakhiri.
b. Arsitektur Circuit Switching
2. Packet Switching
1. Prinsip
Kerja Packet Switching
packet
switching dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang bisa berubah-ubah. Hal
yang ditekankan pada packet switching adalah ukuran dari data yang
dipecah-pecah menjadi beberapa bagian agar memudahkan dalam pengiriman suatu
paket data. Adapun prinsip kerja dari packet switching adalah:
- Saat transmitter menerima paket data dari sumber, paket data tersebut kemudian akan dipecah-pecah terlebih dahulu sebelum ditransmisikan, sehingga paket data tersebut akan terpecah menjadi beberapa bagian paket data dengan ukuran yang kecil-kecil. Kemudian paket-paket data tersebut diberi nomor urut sesuai susunan data yang di terima dari sumber.
- Setelah itu paket-paket data di transmisikan ke receiver melewati jaringan sirkuit yang ditentukan oleh router, sehingga sirkuit yang akan dilewati akan berbeda-beda sesuai yang dikehendaki oleh router.
- Setelah paket-paket data yang ditransmisikan telah sampai di receiver lengkap, kemudian receiver menyusun ulang paket-paket data tersebut sesuai dengan nomor urutnya.
2.
Arsitektur
Packet Switching
3.
Message
Switching
1. Prinsip
Kerja Message Switching
Message Switching merupakan tipe store and
forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang
jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu connection ke devices
berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete, connection
akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut.
Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari
message switching, ketika kita menekan button send, sistem kita akam
mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail server akan mengurut
kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail server
tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server
tersebut akan mengirim message tersebut ke penerima dengan proses yang sama.
2.
Arsitektur Message Switching
B.
POINT-TO-POINT-PROTOCOL (PPP)
1.
Prinsip
Kerja Point-to-point-protocol (ppp)
Cara Kerja PPP atau
Point to Point protocol mengikuti sistem notifikasi alamat dan menggunakan
alamat IP kerja dial up klien dan IP address. PPP menyediakan dua metode
otentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol yang menggunakan password
untuk mengotentikasi atau Challenge Handshake Authentication Protocol yang
menggunakan handshake server dengan dial up sebagai otentikasi. PPP
memungkinkan berbagai jenis protokol berfungsi pada platform dan pada link yang
sama. PPP juga selain itu memeriksa link yang dibentuk oleh protokol
termasuk yang disebut dengan fasilitas link level echo yang memeriksa jika link
beroperasi dengan benar.
2. Arsitektur
Point-to-point-protocol
C. X.25 PROTOCOL
1.
Prinsip Kerja X.25 Protocol
Penggunaan protokol
pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah darimodel
referensi OSI. Terdapat tiga protokolyang biasa digunakan pada implementasiX.25
yaitu:
a.
Packet-Layer Protocol (PLP )
b.
Link Access Procedure, Balanced (LAPB)
c.
Serta beberapa standar elektronik dari interface layer fisik
seperti EIA/TIA-232, EIA/TIA-449, EIA-530, dan G.703.
Ø Layer-Layer Pada X.25
Protokol X.25 terbagi menjadi 3 layer,
yaitu
a. Layer
1 Physical Layer bekerja dengan elektrisatau sinyal. Didalamnya
termasuk beberapa standar elektronik seperti isV.35 , RS232 and
X.21.
b. Layer
2 Data Link Layer, pada X.25diimplementasikan ISO HDLC standar yang
disebut Link Access ProcedureBalanced (LAPB) dan menyediakanlink yang bebas
error antara dua node yang secara fisik terkoneksi. Error iniakan dicek dan
dikoreksi pada tiap hop pada network.Fasilitas inilah yangmembuat X.25
handal, dan cocok untuk link yang noisy, cenderung punya banyak
error.
c. Layer
3 Network Layer yang mengatur komunikasi end-to-end antar deviceDTE. Layer
ini mengurus set-up danmemutus koneksi serta fungsi routingdan juga
multiplexing.
Virtual
Circuit X.25 Sebuah virtual circuit adalah koneksi logical yang dibuat
untuk menjamin konektivitas antara dua network device. Sebuah virtual
circuit menandai sebuah path logical dua arah dari sebuah DTE ke device
lain dalam sebuah jaringan X.25. X.25 membuat beberapa user DTE pada
jaringan X.25 untuk berkomunikasidengan beberapa DTE lain secara simultan. Hal
ini dimungkinkan karena X.25mempunyai circuit logical tadi.Secara fisik,
koneksi ini dapatmelalui berapa pun node seperti DCE dan PSE. Beberapa virtual
circuit bisa disatukan (multiplexing) menjadi sebuah koneksi
fisik tunggal. Kemudian koneksi ini bisa dipecahlagi di tempat tujuan,
untuk kemudian menyampaikan data pada tujuan masing-masing.
2.
Arsitektur X.25 Protocol
D. FRAME RELAY
1. Prinsip
Kerja Frame Relay
a.
Aliran data pada dasarnya pengarahannya
berbasis pada header yang memuat DLCI, yang mendeskripsikan tujuan frame-nya.
Jika jaringan mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang
disebabkan oleh kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan
membuang frame tersebut.
b.
Frame Relay membutuhkan jaringan dengan
laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk mencapai kinerja yang baik.
Jaringannya tidak mempunyai kemampuan untuk mengoreksi kesalahan, maka Frame
Relay tergantung pada protokol-protokol pada lapisan yang lebih tinggi di dalam
piranti-piranti pengguna yang memiliki kecerdasan untuk memulihkannya dengan
mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang.
c.
Pemulihan kesalahan oleh
protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan andal,
adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut penundaan pemrosesan dan lebarpita.
Maka mau tidak mau jaringannya harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.
2. Arsitektur
Frame Relay
E. ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)
1. Prinsip Kerja Asynchronus transfeer mode (ATM)
Prinsip kerja ATM(Asynchronus transfeer mode) adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan kembali berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam format sel berukuran 53 byte melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut dinamakan statistical multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload (berisi informasi) dan 5 byte header (berisi alamat dan routing).
2. Arsitektur Asynchronus transfeer mode (ATM)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Circuit switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit yang dedicated, yang dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah kanal atau sirkuit yang dedicated tidak bisa dilalui oleh pengguna (user) lain.
2. packet switching dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang bisa berubah-ubah.
3. Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data.
4. Cara Kerja PPP atau Point to Point protocol mengikuti sistem notifikasi alamat dan menggunakan alamat IP kerja dial up klien dan IP address.
5. Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah darimodel referensi OSI.
6. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.
7. Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header). Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap.
DAFTAR PUSTAKA
IRHAM,2013,PERBEDAAN PRINSIP KERJA,http://irham93.blogspot.com/2013/06/perbedaan-prinsip-kerja-packet.html,diakses
pada tanggal,23-MEI-2014
Wwww.google,,arsitektur circuit switching &
client=firefox,https://www.google.com/search?q=arsitektur+circuit+switching&client=firefox-,diakses
pada tanggal, 23-MEI-2014
http://en.wikipedia.org/wiki/X.25,diakses
pada tanggal, 23-MEI-2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar