Kamis, 29 Mei 2014

Prinsip kerja dan arsitektur Circuit Switching, Packet Switching, Massage Switching, Point-To-Point-Protocol (PPP), X.25 Protokol, Frame Relay, dan Asynchronus Transfer Mode (ATM)



 
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Prinsip kerja dan arsitektur Circuit Switching, Packet Switching, Massage Switching, Point-To-Point-Protocol (PPP), X.25 Protokol, Frame Relay, dan Asynchronus Transfer Mode (ATM)tepat pada waktunya.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat.
Penulis menyadari bahwa dalam  menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Makassar,23 mei 2014

Penyusun





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.............................................................................................4
B.     Rumusan Masalah........................................................................................4
C.     Tujuan..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN                             
A.    Circuit Switching, Packet Switching dan Massage Switching.................... 6
1.      Circuit Switching................................................................................... 6
a.       Prinsip Kerja Circuit Switching................................................. 6
b.      Arsitektur Circuit Switching...................................................... 6
2.      Packet Switching................................................................................... 7
a.       Prinsip Kerja Packet Switching................................................. 7
b.      Arsitektur Packet Switching...................................................... 7
3.      Massage Switching................................................................................ 8
a.       Prinsip Kerja Massage Switching.............................................. 8
b.      Arsitektur Massage Switching................................................... 8
B.     Point-To-Point-Protocol (PPP).................................................................... 8
a.       Prinsip Kerja Point-To-Point-Protocol (PPP)................................... 8
b.      Arsitektur Point-To-Point-Protocol (PPP)....................................... 9
C.     X.25 Protokol.............................................................................................. 9
a.       Prinsip Kerja X.25 Protokol............................................................. 9
b.      Arsitektur X.25 Protokol............................................................... 10
D.    Frame Relay.............................................................................................. 11
a.       Prinsip Kerja Frame Relay............................................................. 11
b.      Arsitektur Frame Relay................................................................. 11

E.     Asynchronus Transfer Mode (ATM)......................................................... 12
a.       Prinsip Kerja Asynchronus Transfer Mode (ATM)....................... 12
b.      Arsitektur Asynchronus Transfer Mode (ATM)........................... 12

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14














BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
WAN(Wide Area Network) merupakan jaringan yang mencakup rea yang sangat luas yang menjangkau batas provinsi bahkan sampai negara yang ada dibelahan bumi bahkan menacakup benua.
Seperti LAN(Local Area Network),dalam sebuah WAN terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data.Penggabungan perangkat akan menciptakan infrastruktur WAN.Perangkat-perangkat antara lain yaitu Router,Switch ATM,Communication Server,Wireless,antenna.
Semua perangkat tersebut akan mendukung kinerja jaringan berbasis WAN.Tanpa adanya perangkat-perangkat pendukung tersebut tentu jaringan tidak akan bekerja dengan maksimal.Pada hal berbasis WAN merupakan jaringan yang berbasis luas,yang digunakan untuk berkomunikasi dari berbagai dunia,jadi perangkat tersebut harus perangkat yang memiliki standard yang memenuhi,yaitu harus perangkat yang berkualitas tinggi.
B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana prinsip kerja dan arsitktur circuit switching, packet switching, dan massage switching?
b.      Bagaimana prinsip kerja dan arsitktur Point-to-point-protocol (PPP)?
c.       Bagaimana prinsip kerja dan arsitktur X.25 protocol?
d.      Bagaimana prinsip kerja dan arsitktur Frame relay?
e.       Bagaimana prinsip kerja dan arsitktur Asynchronus Transfer Mode (ATM)?
C.    Tujuan
a.       Agar dapat mengertahui prinsip kerja dan arsitktur circuit switching, packet switching, dan massage switching.
b.      Agar dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Point-to-point-protocol (PPP).
c.       Agar dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur X.25 protocol.
d.      Agar dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Frame relay.
e.       Agar dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Asynchronus Transfer Mode (ATM).
















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Circuit Switching, Packet Switching, dan Message Switching
1.      Circuit Switching
a.       Prinsip Kerja Circuit Switching
Circuit switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit yang dedicated, yang dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah kanal atau sirkuit yang dedicated tidak bisa dilalui oleh pengguna (user) lain. Artinya sirkuit ini hanya bisa digunakan oleh user tertentu saja dan user tersebut akan menggunakan jalur yang tetap. Adapun prinsip kerja dari circuit switching adalah:
Ø  Pembangunan Sirkuit : Sebelum terjadi komunikasi antara transmitter dan receiver, terlebih dahulu membangun suatu jaringan sirkuit yang akan dilewati data yang akan dikirimkan dari transmitter (pengirim) ke receiver (penerima).
Ø  Transfer Data : Setelah sirkuit terbangun, maka agar data bisa sampai ke receiver harus dilakukan transfer data dari transmitter ke receiver. Data yang dikirim akan dilewatkan di sirkuit yang sudah dibangun sebelumnya.
Ø  Diskoneksi Sirkuit : Receiver akan mengirimkan konfirmasi ke sirkuit transmitter bahwa data sudah diterima agar koneksi dapat diakhiri.
b.      Arsitektur Circuit Switching
2.      Packet Switching
1.       Prinsip Kerja Packet Switching
packet switching dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang bisa berubah-ubah. Hal yang ditekankan pada packet switching adalah ukuran dari data yang dipecah-pecah menjadi beberapa bagian agar memudahkan dalam pengiriman suatu paket data. Adapun prinsip kerja dari packet switching adalah:
  1. Saat transmitter menerima paket data dari sumber, paket data tersebut kemudian akan dipecah-pecah terlebih dahulu sebelum ditransmisikan, sehingga paket data tersebut akan terpecah menjadi beberapa bagian paket data dengan ukuran yang kecil-kecil. Kemudian paket-paket data tersebut diberi nomor urut sesuai susunan data yang di terima dari sumber.
  2. Setelah itu paket-paket data di transmisikan ke receiver melewati jaringan sirkuit yang ditentukan oleh router, sehingga sirkuit yang akan dilewati akan berbeda-beda sesuai yang dikehendaki oleh router.
  3. Setelah paket-paket data yang ditransmisikan telah sampai di receiver lengkap, kemudian receiver menyusun ulang paket-paket data tersebut sesuai dengan nomor urutnya.
2.       Arsitektur Packet Switching


3.         Message Switching
1.       Prinsip Kerja Message Switching
Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut.
Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari message switching, ketika kita menekan button send, sistem kita akam mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail server akan mengurut kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail server tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server tersebut akan mengirim message tersebut ke penerima dengan proses yang sama.
2.       Arsitektur Message Switching


B.     POINT-TO-POINT-PROTOCOL (PPP)
1.      Prinsip Kerja Point-to-point-protocol (ppp)

Cara Kerja PPP atau Point to Point protocol mengikuti sistem notifikasi alamat dan menggunakan alamat IP kerja dial up klien dan IP address. PPP menyediakan dua metode otentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol yang menggunakan password untuk mengotentikasi atau Challenge Handshake Authentication Protocol yang menggunakan handshake server dengan dial up sebagai otentikasi. PPP memungkinkan berbagai jenis protokol berfungsi pada platform dan pada link yang sama. PPP juga selain itu  memeriksa link yang dibentuk oleh protokol termasuk yang disebut dengan fasilitas link level echo yang memeriksa jika link beroperasi dengan benar.
2.      Arsitektur Point-to-point-protocol

C.    X.25 PROTOCOL
1.        Prinsip Kerja X.25 Protocol
Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah darimodel referensi OSI. Terdapat tiga protokolyang biasa digunakan pada implementasiX.25 yaitu:
a.       Packet-Layer Protocol (PLP )
b.      Link Access Procedure, Balanced (LAPB)
c.       Serta beberapa standar elektronik dari interface layer fisik seperti EIA/TIA-232, EIA/TIA-449, EIA-530, dan G.703.
Ø  Layer-Layer Pada X.25
Protokol X.25 terbagi menjadi 3 layer, yaitu
a.       Layer 1 Physical Layer bekerja dengan elektrisatau sinyal. Didalamnya termasuk  beberapa standar elektronik seperti isV.35 , RS232 and X.21.
b.      Layer 2 Data Link Layer, pada X.25diimplementasikan ISO HDLC standar yang disebut Link Access ProcedureBalanced (LAPB) dan menyediakanlink yang bebas error antara dua node yang secara fisik terkoneksi. Error iniakan dicek dan dikoreksi pada tiap hop pada network.Fasilitas inilah yangmembuat X.25 handal, dan cocok untuk link yang noisy, cenderung punya banyak error.
c.       Layer 3 Network Layer yang mengatur komunikasi end-to-end antar deviceDTE. Layer ini mengurus set-up danmemutus koneksi serta fungsi routingdan juga multiplexing.
Virtual Circuit X.25 Sebuah virtual circuit adalah koneksi logical  yang dibuat untuk menjamin konektivitas antara dua network device. Sebuah virtual circuit menandai sebuah path logical dua arah dari sebuah DTE ke device lain dalam sebuah jaringan X.25. X.25 membuat beberapa user DTE pada jaringan X.25 untuk berkomunikasidengan beberapa DTE lain secara simultan. Hal ini dimungkinkan karena X.25mempunyai circuit logical tadi.Secara fisik, koneksi ini dapatmelalui berapa pun node seperti DCE dan PSE. Beberapa virtual circuit bisa disatukan (multiplexing) menjadi sebuah koneksi fisik tunggal. Kemudian koneksi ini bisa dipecahlagi di tempat tujuan, untuk kemudian menyampaikan data pada tujuan masing-masing.
2.        Arsitektur X.25 Protocol


D.    FRAME RELAY
1.      Prinsip Kerja Frame Relay
a.       Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI, yang mendeskripsikan tujuan frame-nya. Jika jaringan mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang disebabkan oleh kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan membuang frame tersebut.
b.      Frame Relay membutuhkan jaringan dengan laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk mencapai kinerja yang baik. Jaringannya tidak mempunyai kemampuan untuk mengoreksi kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol pada lapisan yang lebih tinggi di dalam piranti-piranti pengguna yang memiliki kecerdasan untuk memulihkannya dengan mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang.
c.       Pemulihan kesalahan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan andal, adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut penundaan pemrosesan dan lebarpita. Maka mau tidak mau jaringannya harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.
2.      Arsitektur Frame Relay




E.     ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)

1.      Prinsip Kerja Asynchronus transfeer mode (ATM)

Prinsip kerja ATM(Asynchronus transfeer mode) adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan kembali berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam format sel berukuran 53 byte melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut dinamakan statistical multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload (berisi informasi) dan 5 byte header (berisi alamat dan routing).

2.      Arsitektur Asynchronus transfeer mode (ATM)

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Circuit switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit yang dedicated, yang dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah kanal atau sirkuit yang dedicated tidak bisa dilalui oleh pengguna (user) lain.

2.      packet switching dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang bisa berubah-ubah.

3.      Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data.

4.      Cara Kerja PPP atau Point to Point protocol mengikuti sistem notifikasi alamat dan menggunakan alamat IP kerja dial up klien dan IP address.

5.      Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah darimodel referensi OSI.

6.      Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.

7.      Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header). Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap.

 

DAFTAR PUSTAKA

IRHAM,2013,PERBEDAAN PRINSIP KERJA,http://irham93.blogspot.com/2013/06/perbedaan-prinsip-kerja-packet.html,diakses pada tanggal,23-MEI-2014
Wwww.google,,arsitektur circuit switching & client=firefox,https://www.google.com/search?q=arsitektur+circuit+switching&client=firefox-,diakses pada tanggal, 23-MEI-2014

 

 



Tugas Makalah
MK.Komdat jarkom
Prinsip kerja dan arsitektur Circuit Switching, Packet Switching, Massage Switching, Point-To-Point-Protocol (PPP), X.25 Protokol, Frame Relay, dan Asynchronus Transfer Mode (ATM)
UNM 2



Disusun Oleh :
FITRAH HANDAYANI
122504023
S1

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Prinsip kerja dan arsitektur Circuit Switching, Packet Switching, Massage Switching, Point-To-Point-Protocol (PPP), X.25 Protokol, Frame Relay, dan Asynchronus Transfer Mode (ATM)tepat pada waktunya.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat.
Penulis menyadari bahwa dalam  menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Makassar,23 mei 2014

Penyusun





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.............................................................................................4
B.     Rumusan Masalah........................................................................................4
C.     Tujuan..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN                             
A.    Circuit Switching, Packet Switching dan Massage Switching.................... 6
1.      Circuit Switching................................................................................... 6
a.       Prinsip Kerja Circuit Switching................................................. 6
b.      Arsitektur Circuit Switching...................................................... 6
2.      Packet Switching................................................................................... 7
a.       Prinsip Kerja Packet Switching................................................. 7
b.      Arsitektur Packet Switching...................................................... 7
3.      Massage Switching................................................................................ 8
a.       Prinsip Kerja Massage Switching.............................................. 8
b.      Arsitektur Massage Switching................................................... 8
B.     Point-To-Point-Protocol (PPP).................................................................... 8
a.       Prinsip Kerja Point-To-Point-Protocol (PPP)................................... 8
b.      Arsitektur Point-To-Point-Protocol (PPP)....................................... 9
C.     X.25 Protokol.............................................................................................. 9
a.       Prinsip Kerja X.25 Protokol............................................................. 9
b.      Arsitektur X.25 Protokol............................................................... 10
D.    Frame Relay.............................................................................................. 11
a.       Prinsip Kerja Frame Relay............................................................. 11
b.      Arsitektur Frame Relay................................................................. 11

E.     Asynchronus Transfer Mode (ATM)......................................................... 12
a.       Prinsip Kerja Asynchronus Transfer Mode (ATM)....................... 12
b.      Arsitektur Asynchronus Transfer Mode (ATM)........................... 12

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14














BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
WAN(Wide Area Network) merupakan jaringan yang mencakup rea yang sangat luas yang menjangkau batas provinsi bahkan sampai negara yang ada dibelahan bumi bahkan menacakup benua.
Seperti LAN(Local Area Network),dalam sebuah WAN terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data.Penggabungan perangkat akan menciptakan infrastruktur WAN.Perangkat-perangkat antara lain yaitu Router,Switch ATM,Communication Server,Wireless,antenna.
Semua perangkat tersebut akan mendukung kinerja jaringan berbasis WAN.Tanpa adanya perangkat-perangkat pendukung tersebut tentu jaringan tidak akan bekerja dengan maksimal.Pada hal berbasis WAN merupakan jaringan yang berbasis luas,yang digunakan untuk berkomunikasi dari berbagai dunia,jadi perangkat tersebut harus perangkat yang memiliki standard yang memenuhi,yaitu harus perangkat yang berkualitas tinggi.
B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana prinsip kerja dan arsitktur circuit switching, packet switching, dan massage switching?
b.      Bagaimana prinsip kerja dan arsitktur Point-to-point-protocol (PPP)?
c.       Bagaimana prinsip kerja dan arsitktur X.25 protocol?
d.      Bagaimana prinsip kerja dan arsitktur Frame relay?
e.       Bagaimana prinsip kerja dan arsitktur Asynchronus Transfer Mode (ATM)?
C.    Tujuan
a.       Agar dapat mengertahui prinsip kerja dan arsitktur circuit switching, packet switching, dan massage switching.
b.      Agar dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Point-to-point-protocol (PPP).
c.       Agar dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur X.25 protocol.
d.      Agar dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Frame relay.
e.       Agar dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Asynchronus Transfer Mode (ATM).
















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Circuit Switching, Packet Switching, dan Message Switching
1.      Circuit Switching
a.       Prinsip Kerja Circuit Switching
Circuit switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit yang dedicated, yang dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah kanal atau sirkuit yang dedicated tidak bisa dilalui oleh pengguna (user) lain. Artinya sirkuit ini hanya bisa digunakan oleh user tertentu saja dan user tersebut akan menggunakan jalur yang tetap. Adapun prinsip kerja dari circuit switching adalah:
Ø  Pembangunan Sirkuit : Sebelum terjadi komunikasi antara transmitter dan receiver, terlebih dahulu membangun suatu jaringan sirkuit yang akan dilewati data yang akan dikirimkan dari transmitter (pengirim) ke receiver (penerima).
Ø  Transfer Data : Setelah sirkuit terbangun, maka agar data bisa sampai ke receiver harus dilakukan transfer data dari transmitter ke receiver. Data yang dikirim akan dilewatkan di sirkuit yang sudah dibangun sebelumnya.
Ø  Diskoneksi Sirkuit : Receiver akan mengirimkan konfirmasi ke sirkuit transmitter bahwa data sudah diterima agar koneksi dapat diakhiri.
b.      Arsitektur Circuit Switching
2.      Packet Switching
1.       Prinsip Kerja Packet Switching
packet switching dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang bisa berubah-ubah. Hal yang ditekankan pada packet switching adalah ukuran dari data yang dipecah-pecah menjadi beberapa bagian agar memudahkan dalam pengiriman suatu paket data. Adapun prinsip kerja dari packet switching adalah:
  1. Saat transmitter menerima paket data dari sumber, paket data tersebut kemudian akan dipecah-pecah terlebih dahulu sebelum ditransmisikan, sehingga paket data tersebut akan terpecah menjadi beberapa bagian paket data dengan ukuran yang kecil-kecil. Kemudian paket-paket data tersebut diberi nomor urut sesuai susunan data yang di terima dari sumber.
  2. Setelah itu paket-paket data di transmisikan ke receiver melewati jaringan sirkuit yang ditentukan oleh router, sehingga sirkuit yang akan dilewati akan berbeda-beda sesuai yang dikehendaki oleh router.
  3. Setelah paket-paket data yang ditransmisikan telah sampai di receiver lengkap, kemudian receiver menyusun ulang paket-paket data tersebut sesuai dengan nomor urutnya.
2.       Arsitektur Packet Switching


3.         Message Switching
1.       Prinsip Kerja Message Switching
Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut.
Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari message switching, ketika kita menekan button send, sistem kita akam mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail server akan mengurut kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail server tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server tersebut akan mengirim message tersebut ke penerima dengan proses yang sama.
2.       Arsitektur Message Switching


B.     POINT-TO-POINT-PROTOCOL (PPP)
1.      Prinsip Kerja Point-to-point-protocol (ppp)

Cara Kerja PPP atau Point to Point protocol mengikuti sistem notifikasi alamat dan menggunakan alamat IP kerja dial up klien dan IP address. PPP menyediakan dua metode otentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol yang menggunakan password untuk mengotentikasi atau Challenge Handshake Authentication Protocol yang menggunakan handshake server dengan dial up sebagai otentikasi. PPP memungkinkan berbagai jenis protokol berfungsi pada platform dan pada link yang sama. PPP juga selain itu  memeriksa link yang dibentuk oleh protokol termasuk yang disebut dengan fasilitas link level echo yang memeriksa jika link beroperasi dengan benar.
2.      Arsitektur Point-to-point-protocol

C.    X.25 PROTOCOL
1.        Prinsip Kerja X.25 Protocol
Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah darimodel referensi OSI. Terdapat tiga protokolyang biasa digunakan pada implementasiX.25 yaitu:
a.       Packet-Layer Protocol (PLP )
b.      Link Access Procedure, Balanced (LAPB)
c.       Serta beberapa standar elektronik dari interface layer fisik seperti EIA/TIA-232, EIA/TIA-449, EIA-530, dan G.703.
Ø  Layer-Layer Pada X.25
Protokol X.25 terbagi menjadi 3 layer, yaitu
a.       Layer 1 Physical Layer bekerja dengan elektrisatau sinyal. Didalamnya termasuk  beberapa standar elektronik seperti isV.35 , RS232 and X.21.
b.      Layer 2 Data Link Layer, pada X.25diimplementasikan ISO HDLC standar yang disebut Link Access ProcedureBalanced (LAPB) dan menyediakanlink yang bebas error antara dua node yang secara fisik terkoneksi. Error iniakan dicek dan dikoreksi pada tiap hop pada network.Fasilitas inilah yangmembuat X.25 handal, dan cocok untuk link yang noisy, cenderung punya banyak error.
c.       Layer 3 Network Layer yang mengatur komunikasi end-to-end antar deviceDTE. Layer ini mengurus set-up danmemutus koneksi serta fungsi routingdan juga multiplexing.
Virtual Circuit X.25 Sebuah virtual circuit adalah koneksi logical  yang dibuat untuk menjamin konektivitas antara dua network device. Sebuah virtual circuit menandai sebuah path logical dua arah dari sebuah DTE ke device lain dalam sebuah jaringan X.25. X.25 membuat beberapa user DTE pada jaringan X.25 untuk berkomunikasidengan beberapa DTE lain secara simultan. Hal ini dimungkinkan karena X.25mempunyai circuit logical tadi.Secara fisik, koneksi ini dapatmelalui berapa pun node seperti DCE dan PSE. Beberapa virtual circuit bisa disatukan (multiplexing) menjadi sebuah koneksi fisik tunggal. Kemudian koneksi ini bisa dipecahlagi di tempat tujuan, untuk kemudian menyampaikan data pada tujuan masing-masing.
2.        Arsitektur X.25 Protocol


D.    FRAME RELAY
1.      Prinsip Kerja Frame Relay
a.       Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI, yang mendeskripsikan tujuan frame-nya. Jika jaringan mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang disebabkan oleh kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan membuang frame tersebut.
b.      Frame Relay membutuhkan jaringan dengan laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk mencapai kinerja yang baik. Jaringannya tidak mempunyai kemampuan untuk mengoreksi kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol pada lapisan yang lebih tinggi di dalam piranti-piranti pengguna yang memiliki kecerdasan untuk memulihkannya dengan mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang.
c.       Pemulihan kesalahan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan andal, adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut penundaan pemrosesan dan lebarpita. Maka mau tidak mau jaringannya harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.
2.      Arsitektur Frame Relay




E.     ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)

1.      Prinsip Kerja Asynchronus transfeer mode (ATM)

Prinsip kerja ATM(Asynchronus transfeer mode) adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan kembali berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam format sel berukuran 53 byte melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut dinamakan statistical multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload (berisi informasi) dan 5 byte header (berisi alamat dan routing).

2.      Arsitektur Asynchronus transfeer mode (ATM)

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Circuit switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit yang dedicated, yang dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah kanal atau sirkuit yang dedicated tidak bisa dilalui oleh pengguna (user) lain.

2.      packet switching dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang bisa berubah-ubah.

3.      Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data.

4.      Cara Kerja PPP atau Point to Point protocol mengikuti sistem notifikasi alamat dan menggunakan alamat IP kerja dial up klien dan IP address.

5.      Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah darimodel referensi OSI.

6.      Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.

7.      Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header). Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap.

 

DAFTAR PUSTAKA

IRHAM,2013,PERBEDAAN PRINSIP KERJA,http://irham93.blogspot.com/2013/06/perbedaan-prinsip-kerja-packet.html,diakses pada tanggal,23-MEI-2014
Wwww.google,,arsitektur circuit switching & client=firefox,https://www.google.com/search?q=arsitektur+circuit+switching&client=firefox-,diakses pada tanggal, 23-MEI-2014

 

 



Tugas Makalah
MK.Komdat jarkom
Prinsip kerja dan arsitektur Circuit Switching, Packet Switching, Massage Switching, Point-To-Point-Protocol (PPP), X.25 Protokol, Frame Relay, dan Asynchronus Transfer Mode (ATM)
UNM 2



Disusun Oleh :
FITRAH HANDAYANI
122504023
S1

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Prinsip kerja dan arsitektur Circuit Switching, Packet Switching, Massage Switching, Point-To-Point-Protocol (PPP), X.25 Protokol, Frame Relay, dan Asynchronus Transfer Mode (ATM)tepat pada waktunya.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat.
Penulis menyadari bahwa dalam  menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Makassar,23 mei 2014

Penyusun





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.............................................................................................4
B.     Rumusan Masalah........................................................................................4
C.     Tujuan..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN                             
A.    Circuit Switching, Packet Switching dan Massage Switching.................... 6
1.      Circuit Switching................................................................................... 6
a.       Prinsip Kerja Circuit Switching................................................. 6
b.      Arsitektur Circuit Switching...................................................... 6
2.      Packet Switching................................................................................... 7
a.       Prinsip Kerja Packet Switching................................................. 7
b.      Arsitektur Packet Switching...................................................... 7
3.      Massage Switching................................................................................ 8
a.       Prinsip Kerja Massage Switching.............................................. 8
b.      Arsitektur Massage Switching................................................... 8
B.     Point-To-Point-Protocol (PPP).................................................................... 8
a.       Prinsip Kerja Point-To-Point-Protocol (PPP)................................... 8
b.      Arsitektur Point-To-Point-Protocol (PPP)....................................... 9
C.     X.25 Protokol.............................................................................................. 9
a.       Prinsip Kerja X.25 Protokol............................................................. 9
b.      Arsitektur X.25 Protokol............................................................... 10
D.    Frame Relay.............................................................................................. 11
a.       Prinsip Kerja Frame Relay............................................................. 11
b.      Arsitektur Frame Relay................................................................. 11

E.     Asynchronus Transfer Mode (ATM)......................................................... 12
a.       Prinsip Kerja Asynchronus Transfer Mode (ATM)....................... 12
b.      Arsitektur Asynchronus Transfer Mode (ATM)........................... 12

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14














BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
WAN(Wide Area Network) merupakan jaringan yang mencakup rea yang sangat luas yang menjangkau batas provinsi bahkan sampai negara yang ada dibelahan bumi bahkan menacakup benua.
Seperti LAN(Local Area Network),dalam sebuah WAN terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data.Penggabungan perangkat akan menciptakan infrastruktur WAN.Perangkat-perangkat antara lain yaitu Router,Switch ATM,Communication Server,Wireless,antenna.
Semua perangkat tersebut akan mendukung kinerja jaringan berbasis WAN.Tanpa adanya perangkat-perangkat pendukung tersebut tentu jaringan tidak akan bekerja dengan maksimal.Pada hal berbasis WAN merupakan jaringan yang berbasis luas,yang digunakan untuk berkomunikasi dari berbagai dunia,jadi perangkat tersebut harus perangkat yang memiliki standard yang memenuhi,yaitu harus perangkat yang berkualitas tinggi.
B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana prinsip kerja dan arsitktur circuit switching, packet switching, dan massage switching?
b.      Bagaimana prinsip kerja dan arsitktur Point-to-point-protocol (PPP)?
c.       Bagaimana prinsip kerja dan arsitktur X.25 protocol?
d.      Bagaimana prinsip kerja dan arsitktur Frame relay?
e.       Bagaimana prinsip kerja dan arsitktur Asynchronus Transfer Mode (ATM)?
C.    Tujuan
a.       Agar dapat mengertahui prinsip kerja dan arsitktur circuit switching, packet switching, dan massage switching.
b.      Agar dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Point-to-point-protocol (PPP).
c.       Agar dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur X.25 protocol.
d.      Agar dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Frame relay.
e.       Agar dapat mengetahui prinsip kerja dan arsitktur Asynchronus Transfer Mode (ATM).
















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Circuit Switching, Packet Switching, dan Message Switching
1.      Circuit Switching
a.       Prinsip Kerja Circuit Switching
Circuit switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit yang dedicated, yang dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah kanal atau sirkuit yang dedicated tidak bisa dilalui oleh pengguna (user) lain. Artinya sirkuit ini hanya bisa digunakan oleh user tertentu saja dan user tersebut akan menggunakan jalur yang tetap. Adapun prinsip kerja dari circuit switching adalah:
Ø  Pembangunan Sirkuit : Sebelum terjadi komunikasi antara transmitter dan receiver, terlebih dahulu membangun suatu jaringan sirkuit yang akan dilewati data yang akan dikirimkan dari transmitter (pengirim) ke receiver (penerima).
Ø  Transfer Data : Setelah sirkuit terbangun, maka agar data bisa sampai ke receiver harus dilakukan transfer data dari transmitter ke receiver. Data yang dikirim akan dilewatkan di sirkuit yang sudah dibangun sebelumnya.
Ø  Diskoneksi Sirkuit : Receiver akan mengirimkan konfirmasi ke sirkuit transmitter bahwa data sudah diterima agar koneksi dapat diakhiri.
b.      Arsitektur Circuit Switching
2.      Packet Switching
1.       Prinsip Kerja Packet Switching
packet switching dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang bisa berubah-ubah. Hal yang ditekankan pada packet switching adalah ukuran dari data yang dipecah-pecah menjadi beberapa bagian agar memudahkan dalam pengiriman suatu paket data. Adapun prinsip kerja dari packet switching adalah:
  1. Saat transmitter menerima paket data dari sumber, paket data tersebut kemudian akan dipecah-pecah terlebih dahulu sebelum ditransmisikan, sehingga paket data tersebut akan terpecah menjadi beberapa bagian paket data dengan ukuran yang kecil-kecil. Kemudian paket-paket data tersebut diberi nomor urut sesuai susunan data yang di terima dari sumber.
  2. Setelah itu paket-paket data di transmisikan ke receiver melewati jaringan sirkuit yang ditentukan oleh router, sehingga sirkuit yang akan dilewati akan berbeda-beda sesuai yang dikehendaki oleh router.
  3. Setelah paket-paket data yang ditransmisikan telah sampai di receiver lengkap, kemudian receiver menyusun ulang paket-paket data tersebut sesuai dengan nomor urutnya.
2.       Arsitektur Packet Switching


3.         Message Switching
1.       Prinsip Kerja Message Switching
Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut.
Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari message switching, ketika kita menekan button send, sistem kita akam mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail server akan mengurut kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail server tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server tersebut akan mengirim message tersebut ke penerima dengan proses yang sama.
2.       Arsitektur Message Switching


B.     POINT-TO-POINT-PROTOCOL (PPP)
1.      Prinsip Kerja Point-to-point-protocol (ppp)

Cara Kerja PPP atau Point to Point protocol mengikuti sistem notifikasi alamat dan menggunakan alamat IP kerja dial up klien dan IP address. PPP menyediakan dua metode otentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol yang menggunakan password untuk mengotentikasi atau Challenge Handshake Authentication Protocol yang menggunakan handshake server dengan dial up sebagai otentikasi. PPP memungkinkan berbagai jenis protokol berfungsi pada platform dan pada link yang sama. PPP juga selain itu  memeriksa link yang dibentuk oleh protokol termasuk yang disebut dengan fasilitas link level echo yang memeriksa jika link beroperasi dengan benar.
2.      Arsitektur Point-to-point-protocol

C.    X.25 PROTOCOL
1.        Prinsip Kerja X.25 Protocol
Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah darimodel referensi OSI. Terdapat tiga protokolyang biasa digunakan pada implementasiX.25 yaitu:
a.       Packet-Layer Protocol (PLP )
b.      Link Access Procedure, Balanced (LAPB)
c.       Serta beberapa standar elektronik dari interface layer fisik seperti EIA/TIA-232, EIA/TIA-449, EIA-530, dan G.703.
Ø  Layer-Layer Pada X.25
Protokol X.25 terbagi menjadi 3 layer, yaitu
a.       Layer 1 Physical Layer bekerja dengan elektrisatau sinyal. Didalamnya termasuk  beberapa standar elektronik seperti isV.35 , RS232 and X.21.
b.      Layer 2 Data Link Layer, pada X.25diimplementasikan ISO HDLC standar yang disebut Link Access ProcedureBalanced (LAPB) dan menyediakanlink yang bebas error antara dua node yang secara fisik terkoneksi. Error iniakan dicek dan dikoreksi pada tiap hop pada network.Fasilitas inilah yangmembuat X.25 handal, dan cocok untuk link yang noisy, cenderung punya banyak error.
c.       Layer 3 Network Layer yang mengatur komunikasi end-to-end antar deviceDTE. Layer ini mengurus set-up danmemutus koneksi serta fungsi routingdan juga multiplexing.
Virtual Circuit X.25 Sebuah virtual circuit adalah koneksi logical  yang dibuat untuk menjamin konektivitas antara dua network device. Sebuah virtual circuit menandai sebuah path logical dua arah dari sebuah DTE ke device lain dalam sebuah jaringan X.25. X.25 membuat beberapa user DTE pada jaringan X.25 untuk berkomunikasidengan beberapa DTE lain secara simultan. Hal ini dimungkinkan karena X.25mempunyai circuit logical tadi.Secara fisik, koneksi ini dapatmelalui berapa pun node seperti DCE dan PSE. Beberapa virtual circuit bisa disatukan (multiplexing) menjadi sebuah koneksi fisik tunggal. Kemudian koneksi ini bisa dipecahlagi di tempat tujuan, untuk kemudian menyampaikan data pada tujuan masing-masing.
2.        Arsitektur X.25 Protocol


D.    FRAME RELAY
1.      Prinsip Kerja Frame Relay
a.       Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI, yang mendeskripsikan tujuan frame-nya. Jika jaringan mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang disebabkan oleh kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan membuang frame tersebut.
b.      Frame Relay membutuhkan jaringan dengan laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk mencapai kinerja yang baik. Jaringannya tidak mempunyai kemampuan untuk mengoreksi kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol pada lapisan yang lebih tinggi di dalam piranti-piranti pengguna yang memiliki kecerdasan untuk memulihkannya dengan mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang.
c.       Pemulihan kesalahan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan andal, adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut penundaan pemrosesan dan lebarpita. Maka mau tidak mau jaringannya harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.
2.      Arsitektur Frame Relay




E.     ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)

1.      Prinsip Kerja Asynchronus transfeer mode (ATM)

Prinsip kerja ATM(Asynchronus transfeer mode) adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan kembali berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam format sel berukuran 53 byte melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut dinamakan statistical multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload (berisi informasi) dan 5 byte header (berisi alamat dan routing).

2.      Arsitektur Asynchronus transfeer mode (ATM)

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Circuit switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit yang dedicated, yang dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah kanal atau sirkuit yang dedicated tidak bisa dilalui oleh pengguna (user) lain.

2.      packet switching dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang bisa berubah-ubah.

3.      Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data.

4.      Cara Kerja PPP atau Point to Point protocol mengikuti sistem notifikasi alamat dan menggunakan alamat IP kerja dial up klien dan IP address.

5.      Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah darimodel referensi OSI.

6.      Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.

7.      Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header). Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap.

 

DAFTAR PUSTAKA

IRHAM,2013,PERBEDAAN PRINSIP KERJA,http://irham93.blogspot.com/2013/06/perbedaan-prinsip-kerja-packet.html,diakses pada tanggal,23-MEI-2014
Wwww.google,,arsitektur circuit switching & client=firefox,https://www.google.com/search?q=arsitektur+circuit+switching&client=firefox-,diakses pada tanggal, 23-MEI-2014

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar